Antara Nama dan Nama

|

Pameran “Kelompok Kecil”

Oleh Dian T Indrawan

Kelompok seni rupa yang berdomisisli di Yogyakarta yang menamakan diri mereka sebagai “Kelompok Kecil” berawal dari sebuah gagasan kecil oleh beberapa anak-anak muda yang notabene berasal dari satu daerah yang sama yaitu: Padang, Sumatra Barat. "Dari obrolan dan perbincangan santai antar teman tentang kegelisahan-kegelisahan berkarya sehingga diskusi yang serius diselingi dengan gurauan karena karya-karya yang telah mereka lahirkan kini banyak menumpuk di rumah masing-masing, hingga terbesitlah ide untuk mengadakan sebuah kegiatan berpameran bersama yang bertujuan untuk menyatakan keberadaan mereka dan rasa tanggung jawab sebagai seorang seniman kepada para pemerhati seni dan masyarakat umum agar karya-karyanya dapat dipertunjukkan kepada khalayak." Kata Benny Kampai salah satu seniman Minang yang saya temui sesaat menjelang pembukaan pameran.

Terpilihnya tema pameran bersama yang mereka beri judul “Antara Nama dan Nama” adalah dari pemahaman dan bahasa yang bisa diungkapkan secara sederhana atasa pencapaian tujuan seorang perupa dalam berkarya seni. Seniman selalu mempertanyakan pada dirinya tentang apa, untuk apa dan untuk siapa” karya yang akan dan yang telah diciptakannya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut tentunya akan dikembalikan kepada serangkaian nama-nama sebagai faktor turunan selanjutnya sesuai dengan kepentingan masing-masing. "Terpilihnya Jogja Nasional Museum yang terletak di kampus ASRI-ISI lama di daerah Gampingan atau tepatnya di jalan Prof. Amri Yahya, no. 1, Yogyakarta ini dikarenakan lokasi tersebut dahulu sebelum kampus ISI harus dipindahkan ke daerah Sewon, Bantul hingga sekarang, adalah sebagai tempat dimana telah dilahirkannya seniman-seniman besar Indonesia bahkan dunia, sehingga mereka pun berharap kelak dikemudian hari akan muncul seniman besar Indonesia selanjutnya yang berasal dari kelompok ini, serta tempat tersebut cukup luas dan besar untuk menggelar karya-karya dari ke 36 anggotanya. " Jelas Ali Umar salah satu seniman Minang yang kebetulan juga Directure Katalis Arts Forum Yogyakarta. Pameran akan diselenggarakan pada tanggal 14-21 Februari 2008, yang akan dibuka oleh Bp. Juprial, seorang pengusaha muda perantauan sukses dari daerah Minangkabau di Yogyakarta, pada malam pembukaan tanggal 14 Februari, pukul 19.30 WIB.

“Kelompok Kecil” yang terdiri dari 36 perupa, dua diantaranya adalah peserta undangan yaitu Galang dan Latif dengan maksud bahwa kelompok kecil ingin membaur dengan perupa-perupa selain dari komunitas Minang untuk berbagi ilmu dan cerita. Ini bukanlah sebuah kelompok tetap yang akan terus menjalankan kegiatan berkesenian secara bersama-sama sampai selanjutnya setelah pameran ini diselenggarakan. Dalam keanggotaan, kelompok ini bisa saja dikemudian hari para seniman yang bergabung akan mencari bahkan membentuk sebuah kelompok baru lagi untuk mengapresiasikan karya-karya selanjutnya karena dalam “Kelompok Kecil” tidak ada peraturan yang mengikat para anggotanya agar tetap terikat dalam suatu aturan yang “memaksa” untuk terus bergabung bersama.[*]